jangan kau belajar ketangguhan padaku
gunung berteriak nyaring di telingaku..
aku tersentak dan bingung
kenapa?heran tentu saja aku bertanya
apa engkau tidak lihat nyawa bergelimpangan karenaku?
bulir-bulir asa yang terkubur lewat tanah longsor di kakiku
semua terjadi karena aku tidak bisa bertahan,aku rapuh dalam diam,aku lemah di tengah keangkuhan yang kubingkai
lalu di mana aku harus belajar...?
aku bertanya
coba engkau bertanya pada lautan yang tegang dalam riak,yang biru menyejukkan
jangan datang padaku
laut mengelak sebelum aku sempat mengeluarkan sepatah katapun
aku terlalu muda terombang ambing dimana angin membawa aku tersulut emosi
gelombang kemarahan menjadi tamengku
tidakkah kau lihat di beribu nyawa karena ku?
Aku berlari tegang
Menyatu dengan ritme senja
Mencari jejak yang bisa buatku terhenyak
Matahari siang meregang
Berikan aku jawaban terakhir
Kamu satu-satunya tempat terakhir
Ajari aku tentang makna bertahan
Selalu setia dalam rangul hangatmu
Kamu salah
Aku terlalu lemah
Mencoba bertahan dalam goresan malam
Merobek sinar yang susah payah kubangun
Jangan kau datang padaku aku tidak sanggup
Mentari memelas
Kenapa kau harus susah payah berlari
Aku termangu
Suara itu sangat dekat
Kenapa engkau harus lelah menggapai
Cinta dan tempat bertahan
Menyatu dengan detak nadimu
Jika engkau sadar
Lembut seperti helaan napasmu
Aku bingung
Aku tidak mengerti
Katakan bagaimana aku bisa bertemu dengannya?
Tinggalkan cinta yang lain
Maka Dia akan datang tanpa kau pinta
Tentu saja karena Dia bagai gemintang
Saat malam garang
Sabtu, 13 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar